SPIRIT BARU DI TAHUN 2023

KH. Masyhur Amin

Oleh: H. Masyhur Amien

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اَللهم صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهٗ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهٖ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالىٰ :يٰـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ، يٰـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Yang pertama marilah kita bersyukur kepada Allah atas curahan rahmat dan hidayahNya, Sholawat beserta salam semoga terenurahkan kepada baginda rasul Muhammad SAW, beserta keluarga shahabat, dan para pengikutnya. Selanjutnya selaku khotib berwasiat, mari kita tingkatkan kwalitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa,dengan menjalankan semua perintah dan menjahui semua laranganNya.

Waktu terus berjalan. Tak terasa, kita sudah hampir sepekan di tahun 2023. Usia juga terus bertambah, sedangkan jatah hidup terus berkurang. Kita semakin menua. Namun, hal tersebut masih belum bisa beriringan juga dengan amal baik kita yang stagnan atau justru malah cenderung menurun.

Dalam kaitannya dengan itu, seorang Abu Nawas sampai bersyair berikut.
Usiaku terus berkurang setiap hari,
sementara dosaku terus bertambah,
bagaimana aku menanggungnya?

Sebagai Muslim, kita harus terus berupaya memperbaiki amalan kita setiap harinya. Tentu saja kita tidak ingin menjadi orang merugi, melainkan orang beruntung. Orang merugi disebutkan adalah orang yang amal baiknya tetap segitu-gitu saja, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik. Sementara orang beruntung adalah yang mampu meningkatkan amal-amal baiknya setiap waktu.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Allah swt memberikan petunjuk kepada kita supaya tidak merugi dan menjadi orang yang beruntung. Bagaimana caranya? Hal itu dituangkan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ashr ayat 1 sampai 3 berikut.
وَالْعَصْرِ . اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍ. اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya: “(1) Demi masa, (2) sungguh, manusia berada dalam kerugian, (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.”

Manusia yang tidak merugi adalah orang yang senantiasa melaksanakan amal-amal saleh, saling mengingatkan untuk melakukan kebenaran dan bersabar. Poin-poin inilah yang harus menjadi pedoman kita agar sepanjang tahun 2023 dan seterusnya, kita terus beruntung. Sebab, potensi kerugian kita sebagai manusia sangat banyak karena faktor kelalaian hingga godaan yang terus menghantui.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT.
Spirit atau semangat kita dalam memperjuangkan keberuntungan di tahun 2023 ini perlu dikobarkan. Dalam hal ini, kita perlu muhasabah, refleksi, atau introspeksi melalui sebuah hadis Rasulullah saw berikut.
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قبلَ خَمْسٍ: شَبابَكَ قبلَ هِرَمِكَ، وصِحَّتَكَ قبلَ سَقَمِكَ، وغِناكَ قبلَ فَقْرِكَ، وفَرَاغَكَ قبلَ شُغْلِكَ، وحَياتَكَ قبلَ مَوْتِكَ
Artinya: “Gunakan lima hal sebelum lima hal, yakni masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum fakirmu, senggangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu sebelum matimu.”

Kita harus memanfaatkan setiap waktu dengan hal-hal baik yang berguna, bernilai, dan berharga. Sebab, waktu, menurut pepatah orang Barat, adalah uang. Bagi orang Arab, waktu adalah pedang. Jika kita tidak bisa memanfaatkannya secara baik, maka waktu akan menebas kita. Oleh karena itu, khatib dalam khutbah Jumat kali ini mengajak jamaah sekalian untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk bekal kita di akhirat. Sebab, dunia hanyalah perantara, hanyalah jembatan untuk menuju keabadian di akhirat kelak.

Semoga, kita dapat menggunakan waktu dengan sebaik mungkin, mengisinya dengan amal-amal saleh, dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran. Dengan begitu, kita berharap tidak tergolong dalam orang-orang yang merugi, melainkan termasuk dalam kelompok orang-orang yang beruntung.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهٗ إِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

KHUTBAH 2:
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهٖ أَهْلِ الْوَفَا. أَشْهَدُ أَنْ لَّا إلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهٗ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّٰهُـمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ اَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللّٰهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهٗ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اَللّٰهُـمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللّٰهُـمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اَللّٰهُـمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللّٰهِ، إنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ

Tinggalkan Balasan

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait