Menanam Cahaya dari Timur: Tilawati dan Semangat Santri Mimika Membaca Al-Qur’an

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi para pembacanya.”
— (HR. Muslim)

Di ujung timur Indonesia, semangat belajar Al-Qur’an tak pernah redup. Dari bilik-bilik sederhana Pondok Pesantren Ulumul Qur’an Hasyim Muzadi, suara lantunan ayat suci mengalun—menandakan tumbuhnya generasi cinta Qur’an di tanah Mimika.

Menelusuri Ruh Dakwah NU, Ustadz Pantun Urai Makna Khidmah dan Otentisitas Sanad

Jakarta (JagatNU.com) – Suasana Plaza Gedung PBNU menjadi lebih bergelora saat Pengasuh Pondok Pesantren Tahfizh Darut Taufiq Ar-Rahman, KH. Taufiqurrahman, SQ., tampil di “Dakwah Sphere ke-6”, Selasa (17/06/2025). Dikenal luas sebagai Ustadz Pantun, beliau tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan suntikan spiritual yang mendalam tentang tiga pilar kekuatan seorang dai: kehausan akan ilmu, keberkahan dalam […]

Konsolidasi, sebuah Keharusan bagi NU (Renungan akhir tahun, 2024)

Jakarta (JagatNU.com) – Dalam perjalanan panjangnya sebagai organisasi—satu abad lebih berdasarkan kalender Hijriyah dan menuju satu abad berdasarkan kalender Masehi—Nahdlatul Ulama (NU) telah melewati berbagai dinamika, baik internal, eksternal, maupun dalam hubungan organisasi ini dengan negara. Ketika NU tumbuh membesar, ia harus bergulat tidak saja dalam menjaga keutuhan organisasi, tetapi juga dalam menempatkan diri secara […]

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.

Oversimplifikasi Judi Online, Ancaman Serius Generasi Bangsa

Oversimplifikasi ini sering kali membuat upaya pemberantasan kurang efektif. Misalnya, hanya menangkap pelaku tanpa memberikan edukasi dan rehabilitasi dapat menyebabkan pelaku kembali ke praktik judi setelah hukuman selesai. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang lebih holistik yang mencakup penegakan hukum, edukasi, rehabilitasi, dan pemberdayaan ekonomi.