Bogor (JagatNU.com) – Lembaga Dakwah PBNU kembali menggelar Seminar Literasi Digital kerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI serta PWNU Jawa Barat. Acara yang bertajuk “Urgensi Platform Digital Bagi Penguatan Dakwah Dan Pendidikan” ini dilangsungkan di Aula Masjid Al-Buruj, Bojonanka Gg. Putri, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (4/5/2024).
KH. Ahmad Ikrom dari Lembaga Dakwah PBNU, menyampaikan dalam sambutannya bahwa kemajuan teknologi saat ini telah masuk dalam bagian dari hidup kita. Pengetahuan, Informasi, dan berbagai hal, sekarang bisa didapatkan dari media. Maka, media hanyalah alat dan orang yang memproduksi konten, dakwah dan informasi harus berani bertanggung jawab dengan apa yang dibagikannya di media tersebut.
“Tantangan dakwah hari ini tidak hanya datang ke tempat pengajian atau kampung saja, melainkan dapat melalui media sosial dan yang datang hari ini memiliki tanggung jawab sebagai penyebar dakwah. Apa saja ilmu yang didapat dapat dibagikan di berbagai media kita,” jelasnya.
Hadi Rahman, MM., sebagai narasumber juga menjelaskan bahwa jutaan orang di Indonesia ini merupakan pengguna aktif dari sosial media, mulai dari dakwah, pengetahuan umum, dan bahkan kebutuhan harian pun ada di dalamnya membuatnya menjadi sudah menjadi bagian penting dalam hidup di Era Digital ini.
Maka penting seorang generasi muda untuk aktif dan turut andil untuk dapat menjadi pelopor dalam menyebarkan kebaikan dan dakwah di media sosial. Tidak hanya sebagai penonton dan pengikut saja.
“Terdapat 241 Juta orang yang menggunakan email, 2.4 Juta yang menggunakan google, 10.4 Juta orang yang menggunakan instagram dan mungkin kita salah satunya maka kita harus turut andil dan mengisi platform” tersebut dengan dakwah dan ajakan dalam kebaikan, sehingga tidak disalah gunakan kearah yang justru membawa kemudharatan,” tegasnya.
Dr. KH. Khoirul Huda Basyir, Lc., M.Si, narasumber kedua dari LD PBNU, dan Ibu Indah Limy, yang merupakan konten kreator sekaligus narasumber ketiga, juga menyatakan pentingnya keterlibatan dan peran aktif para pemuda, terutama para santri, dalam menjadi kontra narasi terhadap konten-konten negatif di media. Mereka menekankan bahwa ilmu dan wawasan keagamaan yang diperoleh dari pesantren dapat menjadi modal untuk menyebarkan dakwah yang mencerahkan masyarakat melalui media
“Nah, disinilah kemudian kreatifitas para santri ini diuji, bersaing dengan banyaknya orang yang menggunakan media untuk menarik minat followers. Sehingga santri dalam kontestasi ini tidak boleh kalah, harus dapat memunculkan kreativitasnya, skill dalam bermedia nya sehingga menarik perhatian dan dari sanalah kalian dapat memberikan manfaat lebih banyak.” Tutup Ibu Indah dalam seminar literasi digital tersebut.
Seminar Literasi Digital ini sukses dilaksanakan dengan antusiasme yang tinggi, diikuti oleh ratusan pemuda dan santri. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam memanfaatkan platform digital secara positif untuk dakwah dan pendidikan.