Lembaga Dakwah PBNU: “Pendakwah Hindari Ceramah yang Melecehkan Agama lain, meskipun Guyonan”

Kontroversi yang dipicu oleh khutbah Pendeta Gilbert Lumoindong yang viral telah menjadi sorotan utama dan ramai di dunia maya akhir-akhir ini.

Dalam menanggapi hal ini, KH. Soleh Sofyan, yang dikenal sebagai Ustadz Solsof yang merupakan Pengurus Harian Lembaga Dakwah PBNU, memberikan saran kepada para pendakwah dari berbagai agama, agar sebaiknya menghindari narasi yang melecehkan agama lain, apalagi hingga pada tindakan menghina.

Ustadz Solsof menegaskan bahwa tugas utama seorang pendakwah adalah untuk menyebarkan ajaran agamanya, bukan malah misu-misu (ngurusin) agama orang lain, dengan mengkritik atau bahkan menghina.

Dalam konteks Islam, beliau mengingatkan bahwa Rasulullah Muhammad SAW sendiri melarang keras umatnya untuk menghina agama lain, karena hinaan tersebut akan berpotensi memicu balasan yang serupa terhadap agama kita sendiri.

Mengenai permintaan maaf yang dilakukan oleh Pendeta Gilbert, Ustadz Solsof menegaskan sikap yang harus diambil oleh umat Islam. Sebagai umat yang mengemban ajaran rahmatan lil alamin, kita memiliki kewajiban untuk memaafkan, selama permintaan maaf tersebut datang dari hati yang tulus dan disertai dengan komitmen untuk tidak mengulangi ucapan yang menyakitkan tersebut, bahkan dalam bentuk candaan.

Dalam era digital yang serba terhubung seperti sekarang, kata-kata yang diucapkan oleh para pendakwah dapat menembus batas-batas wilayah dan meraih pendengar di sberbagai belahan dunia.

Oleh karena itu, Ustadz Solsof menekankan perlunya berhati-hati dalam menggunakan diksi dan kata-kata, serta mengajak para pendakwah untuk selalu melibatkan rasa dalam setiap ungkapan mereka.

Pesan yang disampaikan oleh Ustadz Solsof ini sangat relevan dan perlu dipertimbangkan oleh semua para pendakwah, tanpa terkecuali. Dalam menyebarkan ajaran agama, kebijaksanaan dan rasa hormat terhadap agama lain merupakan prinsip dasar yang harus dipegang teguh.

Hanya dengan demikian, kita dapat menciptakan ruang dialog yang saling menghormati antara pemeluk berbagai agama, serta menjaga keberkahan dan kedamaian dalam bingkai keberagaman.

Kontributor: Slamet Miftahul Abror

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.