Gus Yahya Ingatkan Warga NU, Tak Mematuhi Ulama Akan Mendatangkan Kualat

Semarang (JagatNU) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, mengajak warga NU untuk senantiasa mengikuti apa yang telah didawuhkan (diputuskan) oleh para ulama. Sikap tak mematuhi ulama menurutnya akan mendatangkan kualat. Hal itu disampaikan pada acara Halal bi Halal PBNU yang dilaksanakan di Auditorium UIN Wali Songo Semarang, Ahad (14/5/2023).

Diantaranya, Gus Yahya mengingatkan warga NU untuk mematuhi keputusan ulama yang telah sepakat dan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam bingkai kebinekaan ini. Tidak perlu warga NU memepertanyakan apa dalilnya yang digunakan untuk keputusan tersebut. 

“Pada saat ulama sepakat bersama. Mari kita ikuti saja. Supaya jangan sampai kita kualat. Nggak usah tanya dalilnya,” katanya.

Gus Yahya juga mengingatkan untuk meyakini apapun yang telah diputuskanb oleh para ulama NU. Apapun keputusannya pasti telah dipertimbangkan untuk kemaslahatan umat. Jangan sampai warga NU melakukan tindakan yang ia sebut sebagai menantang yang akan mendatangkan kualat. 

“Mari kita sungguh-sungguh memperhatikan tidak tanduk kita. Jangan sampai nantang, kualat.” jelasnya pada acara yang mengangkat tema Syawalan Bahagia Menuju NU Digdaya di Abad Kedua itu. 

Sebagai santri-santri para ulama, posisi teramannya tidak lain adalah bertabarukan pada para ulama dan guru guru kita. Mencari keberkahan menjadi hal yang sangat penting dan harus menjadi pondasi muamalah kita dalam kehidupan. 

Gus Yahya juga menjelaskan bagaimana bentuk tabarukan seorang santri pada ulamanya yakni dengan mempertahankan tradisi yang diwariskannya. Di antaranya adalah tradisi Halal bi Halal yang dicetuskan oleh KH Wahab Chasbullah, sebagai salah satu dari pendiri Nahdlatul Ulama. 

“Selamat datang di abad kedua Nahdlatul Ulama. Selamat Idul Fitri pertama di Abad Kedua Nahdlatul Ulama,” 

Editor : Slamet Miftahul Abror

Kegiatan ini dihadiri oleh segenap jajaran syuriyah dan tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, PWNU se-Indonesia, PWNU Jateng dan DIY, dan PCNU serta MWCNU. 

Pewarta: Muhammad Faizin

Editor: Fathoni Ahmad

Sumber: nu.or.id

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait