Menemukan Ketenangan Jiwa dalam Shalat

KHUTHBAH I

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُللهِ الَّذِى اَمَرَ عِبَادَهُ بِحِفْظِ الصَّلَوَاتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطَى. وَجَعَلَ اللَّيْلَ وَ النَّهَارَ خِلْفَةً لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يَذْكُرَ اَوْ أَرَادَ شُكُوْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَكَانَ بِعِبَادِهِ عَفُوًّا غَفُوْرًا، وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ بَشِيْرًا وَ نَذيْراً الدَّاعِى اِلَى الْبِرِّ وَالْهُدَى.

اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَاناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَاَصْحَابِهِ خَيْرِ الْوَرَى. أَمَّا بَعْدُ:

1

فَيَا مَعَاشِرَالْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ! اِتَّقُوْاااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّاوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فىِ كِتَابِهِ الْحَكِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.

Jama’ah Shalat Jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala!

Pada hari yang penuh rahmat dan keberkahan saat ini, khatib berwasiat kepada para jama’ah khususnya bagi khatib pribadi. Marilah senantiasa menjaga dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita ke hadhirat Allah Ta’ala, menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang oleh-Nya.

Dan marilah kita menjaga shalat lima waktu yang telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala, agar kita menemukan ketenangan jiwa dan keselamatan dunia dan akhirat.

Jama’ah  shalat Jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala!

Shalat, merupakan ibadah yang paling utama, yang menjadi tolak ukur ibadah-ibadah yang lain. Dan keutamaannya tersebut, akan dapat kita rasakan apabila dilaksanakan dengan khusyuk.

Dalam Al-Qur’an Allah Ta’ala berfirman:

 اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآاِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْ ۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ ﴿طه : ۱۴

Yang artinya: “Sungguh Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku.” (QS. At-Thoha: 14)

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala menerangkan bahwa satu-satunya tuhan yang berhak diper-tuhankan dan yang berhak disembah hanyalah Dia. Dan Allah Ta’ala dengan tegas menekankan, bahwa shalat sebagai sarana untuk mengingat-Nya. Karena tujuan utama dari shalat adalah ingat Allah atau dzikrullah. Dan hanya dengan dzikrullah, yang akan bisa menenteramkan hati dan jiwa kita. Sebagaimana yang telah ditegaskan oleh Allah Ta’ala dalam Al-Qur’anul Karim:

الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ ﴿۲۸

Yang artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hatinya menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah, hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Jama’ah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala!

Dari praktek shalat mulai dari takbiratul ihram, berdiri, rukuk, sujud, hingga salam, yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, penuh penghayatan, sesuai tuntunan (syarat dan rukun) yang telah ditetapkan, dan disempurnakan dengan dzikrullah, akan membuahkan energi positif lahir maupun batin.

Cara kita merendahkan diri (at-tadzallul) dan hanya mengagungkan Allah Ta’ala ketika shalat,  serta menyadari kelemahan dalam diri, selain akan menenangkan dan menenteramkan jiwa kita, juga akan membuahkan perbuatan yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam hal ini relevan dengan Firman Allah, surat Al-‘Ankabut 45:

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ…..﴿۴۵


“Bahwa sesungguhnya shalat itu bisa mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.”

Shalat bisa menjadi benteng dan pengekang dari perbuatan-perbuatan yang kotor dan mungkar, yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.

Jama’ah shalat Jum’ah yang dirahmati Allah Ta’ala!

Semoga shalat kita bisa menjadi penenteram dan penerang hati kita, mencegah diri kita dari perbuatan-perbuatan yang keji dan kemungkaran. Menjadikan kita manusia yang bernilai di hadapan Allah, dan bermanfaat bagi sesama.

باَرَكَ اللهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَ نَفَعَنيِ وَ إِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَياَتِ وَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنّىِ وَ مِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ ولَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ، إِنَّهُ هُوَالْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH II  

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى بَشَّرَالْمُتَّقِيْنَ بِأَنَّ لَهُمُ الْحُسْنَى فِى الدُّنْيَا وَالْاَخِرَةِ. أَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ. وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ أَشْرَفِ الْمَخْلُوْقَاتِ، وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ اَهْلِ التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ.

فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ! اِتَّقُوْاااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّاوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ

تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَأَيُّهَاالَّذِيْنَ اَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَارْضَ عَنْهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلاَءَ وَالْغَلَاءَ وَالْفَخْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَاظَهَرَ مِنْهَا وَمَابَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. يَارَبَّ كُلِّ شَيْءٍ بِقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، اِغْفِرْلَنَا كُلَّ شَيْءٍ وَلَاتَسْىأَلْنَا عَنْ كُلِّ شَيْءٍ وَلَاتُحَاسِبْنَا فِى كُلِّ شَيْءٍ وَاَعْطِنَا كُلَّ شَيْءٍ. اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَالْحَمْدللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَخْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Khuthbah Jum’ah Ini Disusun Oleh K.Ali Asmungi (Ketua PC LDNU Trenggalek), 

Editor : BNA/Imha                   

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.