Jakarta (JagatNU.com) – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) kembali bersinergi dengan NU Care-LAZISNU dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI dalam pelaksanaan Program Dai Nusantara Angkatan ke-2. Mengusung tema “Mendigdayakan Dakwah NU Membangun Peradaban Dunia”, program ini secara resmi dibuka dalam forum daring Via Zoom Meeting pada Jumat (16/5/2025).
Sebagai langkah awal, para peserta mengikuti kegiatan pembekalan sekaligus seremoni pelepasan simbolis pada 16–17 Mei 2025 yang diselenggarakan secara hybrid. Materi pembekalan mencakup berbagai topik strategis seperti Metode Dakwah di Pelosok Negeri, Manhaj Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah, Dakwah Berbasis Filantropi, serta pelatihan pelaporan program dan dokumentasi kegiatan dakwah.
Sebanyak 14 dai akan bertugas selama satu bulan penuh di 12 provinsi wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Tengah, dan Papua Barat Daya. Para dai ini akan ditempatkan di pesantren-pesantren yang menjadi pusat penguatan keagamaan di masing-masing wilayah.
Sekretaris NU Care-LAZISNU PBNU, KH. Moesafa, menegaskan pentingnya dokumentasi perjalanan para dai sebagai bagian dari refleksi dan pengembangan program dakwah ke depan.
“Beragamnya latar belakang masyarakat pelosok menjadi kekayaan tersendiri dalam praktik dakwah. Dokumentasi tidak hanya menjadi laporan formal, tetapi juga catatan berharga bagi pengembangan program dakwah di masa depan,” ujarnya.
Sekretaris LD PBNU, KH. Nurul Badruttamam, MA., mengapresiasi kolaborasi yang terus terjalin antara LD PBNU, NU Care-LAZISNU, dan BAZNAS RI.
“Program ini tidak hanya mengirim dai ke berbagai daerah, tetapi juga memperkuat jaringan dakwah NU hingga titik-titik terluar negeri. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. Semoga para dai dapat menjalankan tugasnya dengan penuh amanah,” ungkapnya.
Direktur Program NU Care-LAZISNU, KH. Syarifuddin, menambahkan bahwa para dai juga membawa misi sosial di tengah masyarakat.
“Di lokasi tugas, para dai akan menjadi tempat masyarakat mencari nasihat, solusi, dan dukungan moral. Mereka juga membawa misi sosial NU Care-LAZISNU melalui program filantropi, pemberdayaan ekonomi, hingga aksi kemanusiaan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Unit Kerja Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU, Umdatul Qori, menyampaikan bahwa masa tugas para dai akan berlangsung mulai dari 23 Mei hingga 24 Juni 2025.
Melalui program ini, LD PBNU bersama NU Care-LAZISNU dan BAZNAS RI berharap kehadiran para dai dapat memperkuat dakwah Islam yang moderat, membangun kesadaran sosial berbasis zakat, serta menumbuhkan semangat toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakat.