Jakarta (JagatNU.com) – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) menggelar pertemuan bersama para pendakwah digital dari berbagai daerah dengan tajuk “Ngaji Temu Pegiat Dakwah Digital NU” yang bertujuan untuk membahas strategi dakwah yang menyasar masyarakat modern yang semakin akrab dengan digitalisasi. Kegiatan ini dilaksanakan di Plaza Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/01/2025).
Dalam sambutannya, Ketua LD PBNU, KH. Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab), menekankan bahwa pertemuan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat dakwah Islam Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah di era digital.
“Kami akan merumuskan strategi dakwah dan menyusun kurikulum dakwah yang nantinya dapat diimplementasikan oleh seluruh dai NU. Dengan ini, pesan-pesan jam’iyyah dapat tersampaikan kepada seluruh anggota organisasi di mana pun mereka berada,” ujar Gus Aab.
Menurut Gus Aab, dakwah yang dilakukan para dai NU harus mampu menjangkau seluruh segmen masyarakat, baik di desa maupun di kota, mengingat dunia digital kini memegang peranan besar dalam kehidupan sehari-hari.
“Kurikulum dakwah ini dirancang agar aktivis dakwah NU dapat menjangkau seluruh keluarga besar NU di berbagai tempat. Dengan demikian, dakwah Islam Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dapat lebih relevan dan berdampak,” jelasnya.
Gus Aab juga memperkenalkan beberapa program strategis, termasuk sertifikasi imam dan khatib Jumat. Menurutnya, penting bagi para imam dan khatib untuk memiliki standar kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan agar lebih efektif dalam memimpin shalat dan menyampaikan khutbah.
Ketua Umum PBNU, KH. Yahya Cholil Staquf, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan pandangan mengenai pentingnya transformasi dakwah agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
“Persepsi mengenai dakwah kini telah berubah. Dakwah bukan hanya soal menyampaikan pesan agama, tetapi juga bagaimana pesan itu dirasakan kehadirannya oleh masyarakat. Kita harus berpikir tentang bagaimana meningkatkan terpaan publik atau public exposure agar pesan Islam lebih efektif menjangkau masyarakat luas,” ungkap Gus Yahya.
Lebih lanjut, Gus Yahya menekankan bahwa dakwah harus lebih fokus pada efektivitas terpaan publik melalui media sosial dan platform digital lainnya. Hal ini penting untuk menyampaikan pesan Islam kepada generasi muda yang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh PBNU dan Pegiat Dakwah NU dari berbagai daerah se-Indonesia baik offline maupun online via zoom. Para peserta mendapatkan pembekalan strategi dakwah modern, termasuk pemanfaatan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Dengan langkah ini, Lembaga Dakwah PBNU berharap dapat terus memperkuat dakwah Islam Ahlusunnah wal Jamaah An-Nahdliyah dan menjawab tantangan zaman melalui inovasi dakwah digital.