LD PBNU Gelar MoU Kerjasama dengan Kemenag Jabar dan UIN SGD Bandung dalam Penyelenggaraan Sertifikasi Pembimbing Haji dan Umrah

Bandung (JagatNU.com) – Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) melaksanakan penandatanganan MoU kerjasama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat dalam rangka penyelenggaraan sertifikasi pembimbing haji. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung pada Kamis (30/11/2023).

Salah seorang pengurus LD PBNU KH Khalilurrahman mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyiapkan para kiai khususnya dari NU untuk menjadi pembimbing haji dan umrah yang profesional.

“Karena untuk menjadi pembimbing haji profesional itu butuh sebuah pelatihan yang didalamnya ada beberapa materi-materi yang harus dikuasai oleh para kiai. Bukan hanya pada aspek fikihnya saja, tapi para ulama NU yang akan juga menjadi pembimbing haji profesional juga harus paham juga tentang regulasi yang di Arab Saudi dan juga di dalam negeri,” jelasnya.

KH Khalilurrahman menilai, tidak sedikit pembimbing haji dan umrah saat ini hanya paham pada fikih manasiknya saja. Sedangkan untuk menjadi pembimbing  haji profesional itu tidak sekedar paham fiqih manasik haji, tapi juga harus paham mengenai regulasi baik yang ada di dalam maupun luar negeri yang mana kebijakan itu selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

“Sebagai contoh, sebelum tahun 2022 ketika di Arab Saudi jamaah yang akan masuk ke raudhah itu kan tidak ada yang namanya tasreh. Semua jamaah itu mau masuk ke raudhah sedangkan ada waktu, sudah dibuka, mereka saling berlomba-lomba untuk masuk ke raudhah. Sementara sejak tahun 2022, ada regulasi jamaah ga bisa masuk ke raudhah karena ada tasreh,” tuturnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan sertifikasi haji dan umrah ini bisa menjadikan para pembimbing haji dan umrah bisa memiliki wawasan yang lebih luas dan update terkait dengan kebijakan penyelenggaraan baik yang ada di Arab Saudi maupun di dalam negeri.

“Program ini kita utamakan (peserta) dari NU, namun tidak menutup kemungkinan jika ada peserta-peserta yang lain misalkan dari forum KBIHU atau dari lembaga masyarakat lain yang ingin ikut berpartisipasi kita tidak menutup mereka untuk menjadi peserta. Karena memang dalam MoU yang kita buat dengan kanwil dan juga UIN sebagai penyelenggara, kita tidak melarang, tidak membatasi hanya para tokoh-tokoh ulama yang dari NU. Jadi terbuka juga untuk ormas dan lembaga yang lain untuk bisa bergabung dalam kegiatan ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN SGD Bandung H Enjang AS menyambut baik kerjasama yang dilakukan antara LD PBNU, Kemenag Jawa Barat dan UIN SGD Bandung.

“Semoga, kegiatan ini bisa menghasilkan para pembimbing haji umrah  yang unggul dan profesional dan memiliki kompetensi secara teoritik dan kompetensi pada aspek praktek. Dengan kedua kompetensi tersebut diharapkan dapat membimbing para jamaah haji dan umrah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah secara sempurna,” tandasnya.

Sebagai informasi, rencananya kegiatan sertifikasi haji dan umrah tersebut akan diselenggarakan pada Januari 2024 mendatang. Turut hadir dalam kesempatan tersebut pengurus LD PBNU yang lain yakni KH Abd Kholiq Irfan, Fani Rusuli, dan Fira Mubayyinah.

M Rizky Fauzi, Ref: NU Online

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.