Buku Melintasi Batas Dakwah: Perjalanan Dai Internasional di Korea Selatan & Hongkong

“Setiap dua jam sekali, Sajang (Bos dalam bahasa Korea) selalu ngecek kondisi saya, saya masih hidup apa sudah mati!. Sajang heran dan kagum pada orang Islam yang tidak makan dan minum di bulan Ramadhan, mungkin dia mengira sebulan penuh saya tidak makan dan minum. Pernah Sajang menawari saya permen, dia bilang: “kalau permen dak apa-apa kan?” saya bilang, makan permen juga tidak boleh!”. Ini adalah salah satu cerita Kang Irul, salah seorang sahabat Pekerja Migran Indonesia (PMI) di kota Gumi Korsel. Cerita ini, cukup memberikan gambaran suasana berpuasa di negeri yang minoritas muslim dan masyarakatnya minim pengetahuan tentang Islam.

Dr. KH. Madzkur Damiri Sabati

(Dai Internasional Korea Selatan)

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.