Lembaga Dakwah PBNU Gelar Seleksi Dai Internasional

Jakarta (JagatNU.com) – Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) menyelenggarakan tes baca Al-Qur’an dan kitab Fathul Mu’in bagi calon dai internasional. Nantinya calon dai internasional ini dikirim ke Korea Selatan selama Ramadan 1444 H.
Tes baca Al-Qur’an dan kitab Fathul Mu’in ini dilakukan di lantai 8 gedung PBNU. Beberapa juri dihadirkan, di antaranya Wasekjen PBNU KH Silahuddin, Ketua LBM PBNU KH Mahbub Maafi, dan KH Choirul Anshori.

Ketua panitia seleksi dai internasional LD PBNU mengatakan kegiatan tes baca Al-Qur’an dan kitab Fathul Mu’in ini adalah tes tahapan akhir bagi peserta calon dai yang sebelum sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi dan mengikuti pretest.

Sementara itu, Ketua LD PBNU Dr KH Abdulloh Syamsul Arifin berharap para dai yang lolos dapat menyampaikan dakwah yang mencerminkan paham ahlussunah waljamaah An-Nahdliyah. Selain ke Korea Selatan, para dai akan dikirim ke Hong Kong, Jepang, hingga Taiwan.

“Kami berharap para da’i LD PBNU yang nanti berdakwah ke Korsel menyampaikan dakwah yang mencerminkan paham ahlussunah waljamaah An-Nahdliyah. Para dai yang kita kirim adalah cerminan dari Nahdlatul Ulama,” tuturnya.

“Rencananya, selain pengiriman dai ke Korsel, juga ke negara lain, seperti Hong Kong, Jepang, Taiwan,” sambungnya.

Sekretaris LD PBNU KH Nurul Badruttamam menilai seleksi tahun ini mendapatkan respons yang luar biasa. Hal ini, menurutnya, dibuktikan dengan adanya ratusan peserta yang mendaftar.

“Seleksi dai internasional LD PBNU tahun ini sangat mendapat respons yang luar biasa dari Nahdliyin. Ada ratusan peserta yang daftar seleksi dai internasional LD PBNU,” ujarnya.

Pihak pengurus LD PBNU berharap peserta yang lolos dapat menjadikan kesempatan dakwah di Korsel menjadi perkhidmatan kepada NU. Sementara peserta yang tidak lolos seleksi diharapkan punya kesempatan lain untuk berdakwah di negara lain

Media Sosial

Terpopuler

Artikel terkait

Lembaga Dakwah PBNU Ingatkan Etika Dakwah, Dakwah Itu Mengajak, Bukan Mengejek

KH. Nurul Badruttamam mengingatkan bahwa ceramah, baik yang disampaikan langsung maupun melalui platform media sosial, harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Dalam menyampaikan materi dakwah, penting untuk tidak terjebak dalam reaksi spontan yang dapat merugikan citra diri atau lembaga. Fokuslah pada materi yang telah disiapkan sebelumnya dan hindari pengaruh emosi atau masalah pribadi.